Saham melonjak usai rilis Reels di Instagram, Mark Zuckerberg masuk klub centimiliarder dengan kekayaan Rp 1.400 triliun!
Reels Muncul di Instagram, Saham Facebook Memuncak
Bersinarpos.com - Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg menjadi salah seorang yang masuk ke dalam kelompok klub centimiliarder.
Klub centimiliader merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kekayaan bersih lebih dari US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.460 triliun, dengan kurs Rupiah saat ini Rp 14.600.
Dilansir The Guardian melalui laman Republika, kekayaan Zuckerberg memuncak setelah saham Facebook melonjak akibat sentimen dari langkah Facebook yang bakal meluncurkan saingan untuk aplikasi berbagi video TikTok.
Zuckerberg memiliki 13 persen saham di Facebook dan kekayaan bersihnya melampaui 100 miliar dolar AS juga karena saham di jejaring sosial melonjak 6 persen karena optimisme investor atas prospek saingan TikTok.
Dengan kekayaannya, Zuckerberg juga berencana untuk membagikan 99 persen dari saham Facebook-nya selama hidupnya melalui yayasan amal yang dia dirikan bersama istrinya, Priscilla Chan.
Kekayaan Mark Zuckerberg dan Fitur Reels
Untuk diketahui, Instagram resmi meluncurkan fitur Reels yang serupa dengan TikTok di 50 negara termasuk AS, Inggris, Jepang, dan Australia, baik di iOS dan Android.
Fitur Reels memungkinkan orang merekam dan mengedit video berdurasi 15 detik yang disambungkan ke musik dan audio.
Peluncuran Reels ini dilakukan di saat TikTok dipertimbangkan untuk diblokir di Amerika Serikat karena dicurigai menjadi alat spionase China. Seperti diketahui, TikTok bahkan sudah diblokir di India.
Mirip dengan TikTok, Reels memungkinkan orang membuat video pendek yang disambungkan ke musik. Perbedaan terbesar Reels dari TikTok ada di segmen audiens atau ekosistem pengguna yang menjangkau ke semua lapisan.
Rooby Stein, Product Director Instagram, mengungkap, Instagram merupakan platform media sosial yang memungkinkan orang membagikan story ke lingkaran pertemanannya dengan mudah.
"Saya pikir TikTok layak mendapatkan banyak pujian untuk mempopulerkan format di ruang ini, dan itu hanya pekerjaan yang hebat. Tapi pada akhirnya, tidak ada dua produk yang persis sama, dan kami juga tidak (sama)," kata Stein dilansir The Verge melalui laman Kumparan, Senin (10/08).
Ada lonjakan pendapatan penggunaan untuk perusahaan teknologi seperti Apple, Amazon, Google, dan Facebook karena publik telah beralih ke daring saat berada dalam kondisi karantina selama pandemi Covid-19.
Lima perusahaan teknologi terbesar AS seperti Apple, Amazon.com Inc., Alphabet, Facebook, dan Microsoft Corp saat ini memiliki valuasi pasar sekitar 30% dari produk domestik bruto AS, hampir dua kali lipat dari sebelumnya pada akhir 2018.
Tahun ini, kekayaan Mark Zuckerberg telah bertambah sekitar 22 miliar dolar AS (Rp 322 triliun). Sementara kekayaan bos Amazon, Jeff Bezos kekayaannya bertambah 75 miliar dolar AS (Rp 1.000 triliun).
Senator A. Bernie Sanders berencana membuat undang-undang untuk mengenakan pajak kepada perusahaan teknologi selama pandemi virus corona.
Peraturan tersebut dinamakan Undang-Undang Bayar Miliarder, di dalamnya akan mewajibkan pajak 60% dari peningkatan kekayaan bersih dari 18 Maret hingga akhir tahun.
Adapun hasil pajak tersebut akan digunakan untuk membantu biaya perawatan kesehatan masyarakat Amerika Serikat.
Sumber Finansialku
0 Komentar