Munas tersebut dibuka oleh Ketua Umum Dekranas RI, Hj Wury Ma'rif Amin. Turut hadir Ketua Harian Dekranas RI Hj Tri Tito Karnavian, Hj Mufidah JK selaku Anggota Dewan Kehormatan Dekranas, Ketua Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Indonesia beserta anggota.
Ketua Harian Dekranas mengatakan agenda utama dalam Munas ini ialah membahas tentang penyelarasan dan penyempurnaan AD/ ART, serta penetapan program kerja Dekranas Masa Bhakti 2019-2024.
Mengingat Munas tahun ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, oleh sebab itu tema yang diusung ialah "Segi Positif Pandemi Covid-19: Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan Menuju Industri 4.0."
Jumlah peserta dalam Munas daring ini sebanyak 490 peserta yang merupakan Delegasi Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Indonesia, digelar selama 1 hari.
Ketua Umum Dekranas dalam sambutannya menyebut bahwa Munas tahun ini terpaksa harus dilaksanakan secara virtual untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Menurut Ketua Umum Dekranas, tema yang diangkat pada Munas kali ini sangat kontekstual dan relevan dengan kondisi saat ini.
"Pandemi memaksa setiap orang mengubah kebiasaannya, salah satunya menghindari kontak langsung dengan orang lain. Kondisi tersebut menyebabkan orang mengurangi frekuensi perjalanan termasuk ke tempat wisata, yang hal ini berdampak kepada kerajinan kita, karena selama ini pemasaran kerajinan dilakukan secara langsung," urainya.
Kerajinan yang ada di Dekranas berbasis SDA, warisan tradisi, dan budaya Indonesia yang patut dibanggakan, sebab masing-masing daerah di Indonesia mempunyai keunggulan dan keunikannya.
Kondisi pandemi ini membuat Dekranas harus membuat inovasi dalam hal pemasaran produk, salah satunya dengan memendorong para pengrajin untuk memanfaatkan digital. Pemasaran secara online, diharapkan dapat membantu mengoptimalkan pemasaran, terutama industri kecil.
"Sesuai agenda pokok kita yaitu pembahasan AD/ ART, saya berpendapat bahwa penyempurnaan AD/ ART dan penetapan program sangat penting sebagai pembinaan seni budaya kerajinan bangsa yang menggambarkan keanekaragaman etnik di Tanah Air," tutur Wury Ma'ruf Amin.
Tujuan pelaksanaan Munas ialah untuk memfasilitasi dan memberikan pengetahuan kepada pengrajin tentang peningkatan desain, kemasan, dan branding sehingga produk kerajinan daerah dapat bersaing tidak hanya di pasar lokal namun juga di pasar global.
Dekranasda hendaknya melakukan pengembangan dan pembinaan kompetensi anggotanya untuk:
1. Peningkatan industri kerajinan
2. Peningkatan ekspor non migas (kerajinan)
3. Sebagai sarana aspirasi anggota
4. Sebagai sarana penghimpun bagi pengembangan kerajinan sebagai produk warisan seni dan budaya
Di akhir sambutannya, Wury Ma'ruf Amin mengajak Kampanye Bangga Buatan Indonesia. Produk kerajinan disesuaikan dengan selera pasar dan peningkatan kualitas.
"Kita sebagai mitra di bidang kerajinan dan kesenian, membantu pemerintah menghasilkan kerajinan yang berdaya saing tinggi. Berbahai inovasi sangat vital sebagai langkah penting organisasi dalam mengembangkan kerajinan Indonesia," pungkasnya.
Editor Redaksi
0 Komentar