Bersinarpos.com - Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat meninggal saat menginap bareng teman wanita di satu hotel di Serpong, Jalan Raya Serpong, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Minggu (6/9/2020) pukul 04.00 WIB.
Sosok wanita di dalam kamar hotel saat Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat meninggal diungkap kepolisian.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan, menjelaskan siapa sosok wanita bersama Dindin saat konferensi pers di Mapolres Tangsel, Serpong, Senin (7/9/2020).
"Dia menginap sama rekan, rekan almarhum. Jenis kelamin wanita," ungkap Iman.
Iman menerangkan, pihaknya belum bisa memastikan hubungan wanita yang menginap bersama Dindin.
Ia menyebut, wanita yang bersama dengan Dindin di saat-saat terakhir hidupnya itu berinisial L.
Keduanya check-in bersama-sama sekira pukul 22.00 WIB pada Sabtu (5/9/2020)
"Tapi kita belum bisa menyimpulkan apakah pacar istri, atau mungkin dia rekan kerja. Itu masih kita dalami," sambung dia.
Iman memastikan tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh almarhum Dindin.
Kesimpulan penyebab meninggalnya Dindin masih menunggu hasil pemeriksaan sejumlah saksi lengkap.
"Yang jelas bahwa sampai saat ini pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tegas Iman.
Saat sebelum meninggal, masih kata Iman, ada penanganan medis atas keluhan yang dirasakan oleh Dindin pada dini hari.
"Penyebab kematian nanti kita simpulkan setelah semua saksi kita periksa lengkap," beber Iman.
Teman Wanita Lapor Front Office
Iman mengungkapkan kronologi meninggalnya Dindin.
Didin bersama seorang wanita berinisial L check ini pada pukul 22.00 WIB, Sabtu (5/9/2020). Saat di laksir Tribunnews.com
Empat jam kemudian, sekira pukul 02.00 WIB, Dindin mengeluhkan sakit dada.
"Kronologisnya saat almarhum bersama rekannya menginap di sana di hotel pada jam 10 malam masuk, jam 02.00 WIB malam mengeluh, karena dadanya," ujar Iman.
Sekira pukul 04.00 WIB, rekan wanita Dindin menghubungi petugas hotel dan bantuan medis pun datang.
"Kemudian rekannya menghubungi petugas front office dan dihubungi rumah sakit, kurang lebih jam 04.00 WIB Subuh ada bantuan medis yang melakukan pemeriksaan di sana. Setelah itu korban dinyatakan meninggal dunia," ujanya.
Iman mengatakan Didin memiliki riwayat penyakit, walaupun belum diungkap apa penyakitnya.
"Menurut keterangan, korban punya riwayat medis," ujarnya.
Ditemukan Resep Dokter
Saat menggelar olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan resep dokter di kamar hotel tempat Dindin ditemukan meninggal
Kapolsek Serpong AKP Supriyanto membenarkan Dindin meninggal di dalam kamar hotel.
Ia sendiri belum mengetahui secara pasti apa penyebab Didin meninggal.
"Penyebabnya belum tahu," ujar Supiyanto kemarin.
Berdasarkan hasil sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh Dindin.
Polisi hanya menemukan sebuah resep dokter dari dalam kamar yang disinyalir milik korban.
"Hanya ada resep dokter di kamar itu. Penyebab kita belum tahu," kata dia.
Setelah itu jenazah Dindin dibawa ke Rumah Sakit Sintanala.
Sementara itu, polisi memasang garis polisi di lokasi kamar tempat ditemukannya Dindin untuk mempermudah proses penyelidikan.
"Sementara ini tidak ada ditemukan tanda atau bekas luka di korban."
"Kamis masih menunggu hasil dari rumah sakit," kata dia.
Soal resep dokter di lokasi, Supriyanto tak mau berspekulasi apakah itu ada kaitannya dengan kematian Dindin atau tidak.
Sewa Kamar Deluxe
Sementara itu Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan menyebut, pihak keluarga menolak proses autopsi jenazah politikus Gerindra itu.
Pihak keluarga menolak proses autopsi lantaran tidak melihat adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh Dindin.
"Keluarga menolak karena tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum. Makanya tidak jadi diotopsi," terang Iman.
Seorang petugas hotel yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, Dindin menyewa kamar tipe deluxe seharga Rp 500 ribu.
Lantaran sedang ada promo, Didin hanya perlu membayar Rp 350 ribu per malam.
"Dia deluxe, dia pesannya satu bed besar," ujar petugas hotel, Senin (7/9/2020).
Petugas tersebut mengatakan, baru sekali melihat Dindin menginap di hotel tersebut.
Ia memastikan Didin menginap bersama seorang wanita di kamar 352, Sampai saat ini kamar tersebut masih digaris polisi.
"Masih digaris polisi, kamar 352, yang deluxe," ungkap dia.
"Saya kurang tahu, tapi memang sama perempuan, teman perempuannya," katanya.
SOSOK DINDIN NUROHMAT
Dindin Nurohmat merupakan Sekretaris DPC Gerindra yang lahir di Lebak pada 3 Juni 1983
Dindin adalah Ketua DPRD Kabupaten Lebak periode 2019-2024.
Dia dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Partai Gerindra merupakan partai politik pemenang suara terbanyak di Kabupaten Lebak di pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Partai Gerindra meraih 9 kursi atau lebih banyak 5 kursi dari perolehan sebelumnya di Pileg 2014.
Sementara itu, berada di urutan kedua dan ketiga, yaitu partai PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, masing-masing meraih tujuh kursi.
DPP Partai Gerindra sepakat menetapkan Didin Nurohmat sebagai Ketua DPRD Lebak, periode 2019- 2024.
Penetapan itu tertuang di Surat Keputusan (SK) Nomor: 08-414/Kpts/DPP-GERINDRA/2019 tertanggal 27 Agustus 2019, dan ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ahmad Muzani.
Dindin Nurohmat merupakan seorang aktivis.
Dia memulai karier politik di tingkat mahasiswa.
Dia pernah mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Umum BEM Ekonomi Universitas Pasundan (UnPas), Bandung, Jawa Barat.
Lalu, Sekretaris Umum Akuntansi, Ketua Bidang Antar Lembaga, Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala).
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Pasundan.
Sebelum terjun ke dunia politik, ayah beranak tiga ini sempat menjabat pengurus HMI Cabang Bandung, dan pengurus Badan Pimpinan Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI).
Didin mengawali kiprah di Lebak sebagai Ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kabupaten Lebak.(***)
Sumber Tribunnews.com
0 Komentar