hal tersebut di ungkapkan Kepala BPS Inhil Hartono selasa (01/09) press rilis di kantor BPS jalan Bungga Tembilahan dimana dia menyebutkan Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2020 sebesar 2,13 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,72 persen.
"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,16 persen pada bulan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen."ujar kepala BPS hartono
Hartono menyebutkan Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,39 persen.
"kelompok pendidikan sebesar 0,29 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,46 persen. Sementara kelompok lainnya relatif stabil."ujarnya
Hartono menjelaskan Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Tembilahan antara lain: bawang merah, daging ayam ras, udang basah, ikan belanak,
"Selain itu juga ada cabai merah kering, tomat, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ ikan gembolo/ikan aso-aso, jeruk nipis/limau, ikan senangin, minyak goreng, ikan asin teri, ketimun, gula pasir dan komoditas lainnya."katanya
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 8 kota mengalami deflasi dan 16 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,67 persen.
" deflasi terendah di Kota Sibolga dan kota tembilahan sebesar 0.01 persen sedangkan inflasi tertingi di kota Meulaboh sebesar 0,88 persen dan inflasi terendah di Kota Batam sebesar 0,02 persen."pungkasnya
Editor Redaksi
0 Komentar